SAMPIT, inikalteng.com – Ratusan warga Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Kepala Desa (Kades) setempat. Dalam orasinya, warga menyampaikan mosi tidak percaya dan mendesak Kades Tumbang Sangai mundur dari jabatannya, lantaran dinilai menghalang-halangi masyarakat setempat untuk membentuk koperasi dengan alasan yang tidak jelas.
Menurut warga, Kades Tumbang Sangai juga diduga menggunakan aset desa seperti truk sampah dan mobil ambulance untuk kepentingan pribadi. Selain itu, lahan untuk lokasi pembuangan sampah tidak difungsikan, sehingga anggaran yang telah terealisasi terbuang sia-sia. Sang kades juga tidak pernah melibatkan banyak warga dalam rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Berkaitan dengan CSR dari PT Kayu Tribuana Rama (KTR) yang berbentuk uang, selama ini tidak jelas kemana. Sama halnya anggaran Desa Tumbang Sangai selama ini dikelola tidak secara transparan.
Koordinator aksi, Suwaji ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya hanya meminta supaya Kades mereka bekerja secara transparan terutama yang berkaitan dengan keuangan.
“Sebagai kades, juga harus mendukung warganya untuk membentuk koperasi. Kalau tidak boleh, harus ada dasarnya, sementara Dinas Koperasi saja menjelaskan tidak ada dasarnya melarang masyarakat membentuk koperasi. Kades harus menyetujui, dan bila tidak mampu bekerja lagi maka sebaiknya kades mundur saja dari jabatannya,” ujar Suwaji, Senin (12/12/2022).
Dikatakan, aksi unjukrasa ini dilakukan murni keinginan masyarakat desa setempat yang memang selama ini sudah cukup sabar dengan sikap kades. Aksi ini merupakan luapan kekesalan masyarakat lantaran yang bersangkutan tidak mendukung masyarakat membentuk koperasi di Desa Tumbang Sangai. “Kami minta kepada Camat atau unsur Muspika supaya bisa menerima apa yang kami sampaikan ini,” ucap Suwaji. (ya/red1)