PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Puncak ekstrem berupa pemanasan suhu atau ‘El Nino’, diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September 2023 mendatang.
Adanya fenomena alam ini menurut Wakil Ketua I Komisi C DPRD Palangka Raya, Ruselita harus diwaspadai. Baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
“Terutama untuk mengantisipasi potensi berbagai bahaya seperti kerawanan meluasnya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, maupun dampak terhadap kesehatan masyarakat,” ungkap Ruselita, Kamis (27/7/2023).
Lebih lanjut srikandi DPRD Palangka Raya mengatakan, terjadinya el nino ditandai dengan cuaca panas yang ekstrem. Bahkan sangat jarang terjadi turun hujan.
Terjadinya pemanasan suhu atau el nino ini rentan menjadi pemicu kekeringan, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah titik api atau rawan terhadap ancaman karhutla. Terlebih khususnya Kota Palangka Raya yang kondisi lahan atau tanahnya bergambut, tentu mudah kering dan terbakar.
“Sementara dampak untuk kesehatan, maka akan rentan terhadap peningkatan penyakit paru-paru dan saluran napas. Itu karena terjadinya polusi udara, maupun dampak asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan,”ujarnya menambahkan.
Terlepas dari itu Ruselita mengingatkan masyarakat untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh dalam menghadapi fenomena ini. Menurutnya, jika daya tahan tubuh rendah, maka kemungkinan seseorang terkena penyakit akan lebih tinggi. (hs/red3)
Komentar