Waspada DBD di Musim Hujan

Daerah Diminta Lakukan Pencegahan

PALANGKA RAYA – Pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diminta untuk melakukan upaya pencegahan agar tidak ada penambahan korban akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Pemerintah kabupaten/kota diminta melakukan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat terkait DBD, termasuk menyosialisasikan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri, Kamis (12/3/2020).

Tidak hanya melakukan sosialisasi dan edukasi, tambah mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng ini, pemerintah kabupaten/kota harus melakukan fogging di daerah endemik DBD, agar penyebaranya tidak meluas.

Baca Juga :  Ribuan Jemaah Mura Padati Masjid Agung Dengar Tausiyah UAS

Permintaan itu menyikapi adanya kasus korban jiwa akibat DBD. Tercatat dari Bulan Oktober 2019 hingga Maret 2020 ada tiga kasus kematian akibat DBD tersebut. “Upaya pencegahan agar masyarakat tidak terkena DBD ini sangat penting,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, pada Bulan Februari 2020 tercatat dua korban meninggal di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya akibat DBD. Pasien berasal dari Kota Palangka Raya. Sedangkan korban meninggal akibat DBD terjadi pada November 2019. Pasien tersebut berasal dari Kabupaten Pulang Pisau.

Baca Juga :  Luhut Instruksikan Pelibatan UPR Dalam Pengembangan Food Estate

Berdasarkan data mulai tanggal 1-10 Maret 2020, jumlah pasien DBD yang dirawat jalan di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya sebanyak 7 orang, rawat inap 10 orang, serta di IGD 17 orang.

Sementara pada Februari 2020, rawat jalan sebanyak 11 orang, rawat inap 21 orang, IGD 24 orang, serta terdapat 2 kasus kematian. Pada Januari 2020, rawat jalan 5 orang, rawat inap 33 orang, IGD 59 orang.

Baca Juga :  Anggota DPRD Apresiasi Keberhasilan Polres Kotim Bongkar Sindikat Narkoba

Pada Desember 2019, rawat jalan 4 orang, rawat inap 20 orang, dan IGD 27 orang. November 2019, rawat jalan 13 orang, rawat inap 20 orang, IGD 27 orang, serta terdapat 1 kasus kematian.

Sedangkan pada Oktober 2019 rawat jalan nol, rawat inap 2 orang, dan UGD 7 orang. Sehingga total dari Oktober 2019 sampai dengan 10 Maret 2020 yaitu, rawat jalan 40 orang, rawat inap 106 orang, UGD 161 orang, serta terdapat 3 kasus kematian. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA