PALANGKA RAYA – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng menegaskan, almarhum Dr Ir Yusurum Jagau MS dipastikan meninggal bukan akibat Covid-19. Pasalnya banyak kabar beredar, yang menyebutkan jika almarhum meninggal akibat Covid-19.
“Memang awalnya pasien ini dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Palangka Raya. Namun selama dalam perawatan, tim medis menemukan dugaan adanya gejala Covid-19, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit dr Doris Sylvanus, Minggu (29/3/2020)” tutur Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayuk Indriati bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng, Rabu (1/4/2020).
Setibanya di RSDS, tim medis sempat mengambil sampel darah almarhum untuk dilakukan uji laboratorium. Namun tidak lama mendapatkan perawatan, sekitar pukul 20.55 WIB, almarhum menghembuskan nafas terakhir.
“Tapi hari ini hasil laboratorium sudah keluar, dan hasilnya almarhum Bapak Dr Ir Yusurum Jagau MS dinyatakan negatif Covid-19. Sehingga kabar yang menyebutkan jika beliau meninggal akibat Covid-19, tidak benar,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, saudara kandung almarhum Dr Ir Yusurum Jagau MS, Helena Gatang Asi Sahay, menjelaskan, jika kakaknya sebelum meninggal didiagnosa menderita kanker usus.
“Kami pihak keluarga, sudah berupaya maksimal membawa almarhum berobat dan menjalani operasi di Surabaya dan Jakarta. Jadi dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan jika kakak saya meninggal bukan karena Covid-19,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, salah seorang dosen terbaik di Universitas Palangka Raya (UPR), Dr Ir Yusurum Jagau, tutup usia di RSDS Palangka Raya karena sakit.
Bahkan dikabarkan, jika Kepala UPT Centre for International Cooperation In Sustainable Management of Tropical Peatland (Cimtrop) UPR ini, sebelumnya sempat menjalani perawatan, dan kondisinya kritis di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. (il)