oleh

13 Balon Rektor UPR Cabut Nomor Urut Peserta

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Proses pemilihan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Periode 2022-2026 berlanjut. 13 orang Bakal Calon (Balon) Rektor telah mencabut nomor urut peserta dalam rapat Senat dipimpin langsung oleh Ketua Senat UPR Dr Andrie Elia SE MSi di aula lantai VI Gedung Kuliah Merah Putih UPR, Senin (11/7/2022) sore.

Hasilnya, Balon Rektor Dr Ir Aswin Usup MSc mendapat nomor urut 1, Prof Dr Sulmin Gumiri MSc nomor urut 2, Prof Dr Salampak MS nomor urut 3, Prof Dr Danes Jaya Negara MSi nomor urut 4, Prof Dr Yetrie Ludang nomor urut 5, Dr Ir Sosilawaty MP nomor urut 6, Dr Indrawan Permana ST MA nomor urut 7, Dr Berkat SP MSi nomor urut 8, Dr Ir Uras Tantulo MSi, nomor urut 9, Dr Agus Satrya Wibowo nomor urut 10, Dr Ir Wilson Daud MSi nomor urut 11, Roni Teguh PhD nomor urut 12, dan Prof Saputera nomor urut 13.

Baca Juga :  Peningkatan Kualitas SDM, Investasi Masa Depan Bangsa

Ketua panitia penjaringan dan pemilihan calon rektor, Prof Dr Joni Bungai menjelaskan, rapat Senat telah menetapkan jadwal yang diperbaharui, dan juga sudah menetapkan para calon yang kesemuanya sudah lulus verifikasi.

Baca Juga :  APBD Bartim 2023 Mencapai Rp1,162 Triliun

Diungkapkan, dari beberapa calon tersebut, ada tiga kandidat yang juga menjabat Wakil Rektor yakni Dr Berkat SP MSi, Prof Dr Salampak MS, dan Prof Dr Sulmin Gumiri MSc.

“Meski demikian, saya tegaskan bahwa panitia independen seperti arahan Ketua Senat Dr Andrie Elia. Panitia juga dilarang mendukung dan ikut menjadi tim sukses salah satu calon. Karena kita sudah sepakat, tujuan kita adalah membangun UPR ke depan dengan penuh semangat, UPR yang mampu berkarya untuk daerah, negara dan bahkan dunia,” kata Joni Bungai.

Sementara itu, Rektor UPR yang juga Ketua Senat Dr Andrie Elia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan penjaringan dan pemilihan Rektor UPR ini agar terlaksana dengan baik. Dia berharap, tidak ada pihak yang mencemari proses tersebut dengan isu-isu negatif karena bisa mencoreng nama baik UPR.

Baca Juga :  Rektor UPR Perkenalkan Budaya Dayak di Ajang Silaturahmi KKN Kebangsaan

“Di era saat ini, tidak zaman lagi begitu. Saatnya kita tunjukkan kinerja dan prestasi yang baik. Dunia pendidikan harus berkembang baik dan bersih, karena kita adalah akademisi, guru besar dan dosen yang memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan generasi bangsa. Jangan berikan ajaran tidak baik yang menyebabkan perpecahan dan perselisihan,” harap Andrie Elia. (red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA