Bantu Atasi Stunting, DPKP Bartim Galakan Program P2L

TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Guna mengatasi persoalan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Timur (Bartim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat terus menjadi perhatian, di antaranya dengan berupaya membantu masyarakat melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

“P2L ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan dan pendapatan,” jelas Kepala DPKP Bartim Trikorianto SP MM kepada wartawan di Tamiang Layang, Selasa (24/5/2022).

Dasar pelaksanaan P2L ini yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.07/2020 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan  Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian  Tahun Anggaran (TA) 2022. Sementara sumber dana P2L TA 2021 dan 2022 dari DAK Non Fisik Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Baca Juga :  Komisi II DPRD Bartim Dukung Program Koperasi BTS
Kelompok Wanita Tani di Bartim memperlihatkan hasil usaha mereka dalam program P2L, Selasa (24/5/2022). (Foto: Yartono)

“Lokasi program P2L ini adalah daerah-daerah yang dinilai rentan terjadinya rawan pangan (sesuai Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA). Sasaran P2L juga ditujukan ke daerah stunting berdasarkan Kepmen PPN/Bappenas. Dan yang paling penting adalah pelaksana kegiatan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan jumlah anggota 30 orang,” terang Trikorianto.

Kegiatan P2L ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penumbuhan yang dilaksanakan mulai dari Januari sampai Desember 2021, dana bantuan sebesar Rp55.000.000. Tahap berikutnya adalah pengembangan, yang dijadwalkan mulai Januari sampai Desember 2022, besarnya bantuan Rp15.000.000.

Baca Juga :  Warga Binaan Lapas Sampit Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H

“Semua dana itu baik tahap pertama maupun tahap kedua, ditransfer langsung ke rekening kelompok pelaksana dan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok itu sendiri untuk dibelanjakan kebutuhan kegiatan sesuai yang tercantum dalam RKA (Rencana Kebutuhan Anggaran) yang telah disusun oleh kelompok,” ungkap Trikorianto.

Kadis PKP Bartim menambahkan, komponen-komponen kegiatan P2L yang dilaksanakan terdiri atas pembangunan rumah bibit, yang dibangun untuk memproduksi bibit tanaman yang akan digunakan untuk penanaman di demplot KWT dan tanaman milik anggota KWT. Apabila ada kelebihan produksi, bibit dapat dijual dan hasilnya dijadikan sebagai kas KWT. Kemudian, pengembangan demplot yang berfungsi sebagai tempat usaha bersama, di mana anggota KWT bekerja sama untuk melakukan budidaya tanaman di demplot dan hasilnya digunakan sebagai kas KWT. Sehingga dapat digunakan sebagai modal usaha selanjutnya.

Baca Juga :  Legislator Minta Eksekutif Segera Laksanakan Pekerjaan Fisik

Selanjutnya, adalah Pertanaman di Pekarangan Anggota KWT. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan polybag maupun ditanam langsung di tanah pekarangan. Untuk tahap penumbuhan dalam 1 tahun jumlah yang ditanam di pekarangan sebanyak 75 polybag atau 25 m2 apabila ditanam di lahan, untuk tahap pengembangan sebanyak 90 polybag atau 30 m2 apabila ditanam di lahan, hasil pertanaman ini digunakan untuk keperluan pribadi anggota KWT. Apabila dijual, hasilnya untuk penghasilan anggota KWT yang bersangkutan dan penanganan pasca panen. Hasil pasca panen bisa dijual dalam bentuk sayuran segar maupun diolah menjadi olahan pangan.

“Kami berharap melalui kegiatan P2L ini dapat bermanfaat dan terwujudnya pekarangan masyarakat sebagai sumber pangan dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran keluarga, menambah pendapatan keluarga dan yang paling penting adalah terwujudnya ketahanan pangan keluarga dan mengatasi stunting,” kata Trikorianto. (yr/red1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA