SAMPIT, inikalteng.com – Ketua DPRD Kabupaten Kotawarintgin Timur (Kotim), Rinie Anderson mendukung langkah Bupati Kotim Halikinnor bersama jajarannya menyampaikan usulan program pembangunan yang nilainya lebih dari Rp3 triliun ke pemerintah pusat.
“Terobosan Bupati Kotim mencari sumber pembiayaan melalui APBN untuk pembangunan di Kotim, kami dukung dan ini merupakan terobosan yang sangat tepat, karena memang banyak kebutuhan anggaran kita di tengah kondisi APBD Kotim yang masih belum ideal,” kata Rinie Anderson di Sampit, Kamis (31/3/2022).
Disebutkan, hubungan dengan pemerintah pusat dalam hal ini legislator di DPR RI memang harus dilakukan guna memperjuangkan pembangunan di daerah. Apalagi dengan singkatnya masa jabatan kepala daerah kali ini ditambah dengan kondisi Covid-19 yang menyeedot APBD Kotim, membuat langkah-langkah strategis sangat diperlukan.
“Kami percaya kepada pemerintah daerah bisa mengupayakan itu, sembari juga kami melalui partai politik berupaya mendorong dan mendukung agar bagaimana itikad baik kepala daerah ini didukung dengan kebijakan politik di DPRD Kotim,” kata srikandi PDI Perjuangan tersebut.
Diketahui, dalam kegiatan ini Bupati Kotim Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Asisten I, Asisten II beserta beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kotim, yakni Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kepala Diskominfo.
Rombongan ini mendatangi dua fraksi besar di DPR RI yaitu Fraksi PDIP dan Fraksi Golkar. Di Fraksi PDIP ditemui Ketua Fraksi Utut Adianto dan anggota DPR RI Fraksi PDIP asal Kalteng yaitu Willy M Yoseph dan H Agustiar Sabran. Sementara di Fraksi Golkar ditemui anggota DPR RI Fraksi Golkar asal Kalteng H Mukhtarudin.
Beberapa usulan yang disampaikan di antaranya perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit, listrik desa, blank spot dan lain sebagainya yang diharapkan bisa didorong untuk percepatan. Semua harus beriringan, misalnya penanganan blank spot, tentu harus ada listriknya dulu.
Bupati Kotim juga menyampaikan data bahwa peningkatan kelistrikan di Kotim hingga saat ini masih belum maksimal. (ya/red1)
Komentar