oleh

Dua Pekan Tak Turun Hujan, Semua Pihak Harus Waspadai Karhutla

SAMPIT, inikalteng.com – Sudah dua pekan ini di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) cuaca panas dan teriknya matahari membuat dedaunan mengering terutama di kawasan lahan kosong dan lahan gambut yang sangat rawan terbakar. Keadaan itu harus sejak dini mendapat perhatian dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (DPK BPBD) Kotim guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca Juga :  Bawaslu Mura Gelar Cofee Morning Pemilu Serentak 2024

“Sudah dua pekan ini tak turun hujan. Bahkan sudah ada lahan kosong yang terbakar. Itu artinya DPK BPBD atau tim penanggulangan karhutla harus sudah sangat siap menghadapi musim kemarau,” ujar Anggota Praksi PAN DPRD Kotim Megawati di Sampit, Senin (2/8/2021).

Lebih lanjut Anggota Komisi II ini mengatakan, cuaca panas dengan teriknya matahari sangat rawan menimbulkan kebakaran pada lahan kosong, terutama lahan gambut. Karena itu, masyarakat Kotim pun harus berhati-hati, jangan sembarangan menghidupkan api. Bahkan yang pergi memancing agar tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, tapi harus dimatikan dulu api rokoknya sebelum dibuang. Begitu juga masyarakat yang membuka ladang, supaya tidak membakar lahan, karena sangat rawan terbakar dan menyebar ke tempat-tempat lain.

Baca Juga :  Pengelola Tongkang CPO Dinilai Lalai Hingga Terjadi Pencemaran Lingkungan

“Ini zamannya sudah berubah. Api cepat menjalar ke mana-mana. Jadi, masyarakat kami minta untuk bersama-sama menjaga supaya tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” tuturnya.

Megawati menambahkan, bahwa pihak terkait yang tergabung dalam tim karhutla supaya meningkatkan koordinasi serta lebih giat bersosialisasi ke masyarakat mengenai bahayanya karhutla. “Tentu kita sangat berharap tahun ini di Kotim tidak ada lagi kabut asap, dan jika kebakaran lahan bisa diantisipasi oleh semua pihak,” ujarnya. (ya)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA