oleh

Hanya PKS Kotim yang Terang-terangan Menolak Kenaikan Harga BBM

SAMPIT, inikalteng.com – Sampai saat ini kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik subsidi maupun nonsubsidi masih menjadi polemik. Terutama untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang paling merasakan dampaknya. Kendatipun mereka tidak langsung mengeluhkan harga BBM, mungkin karena tidak mempunyai kemdaraan atau sejenisnya, namun yang mereka rasakan saat ini adalah dampak dari kenaikan harga BBM itu yang juga merembet ke harga berbagai kebutuhan lainnya. Meskipun ada BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah, namun ternyata dinilai belum efektif, bahkan tidak semua warga yang tidak mampu mendapatkannya.

Baca Juga :  Perpres 33/2020 Jangan Menghambat Tupoksi Dewan, Ini Kata Fraksi PKB DPRD Kotim

Hal itu diungkapkan anggota Komisi II DPRD Kotim H Suprianto kepada wartawan di Sampit, Rabu (28/9/2022).

“Kenapa saya katakan belum efektif, karena kenaikan harga bahan pokok juga terjadi bahkan bahan bangunan juga naik,” ujar Suprianto.

Dia juga menilai kenaikan harga BBM ini terlalu terburu-buru tanpa melalui kajian terlebih dahulu di lapangan. Karena kenaikannya terjadi di saat ekonomi belum stabil pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga :  PBS Harus Siap Disanksi Jika tak Bayar THR

“Intinya kenaikan harga BBM ini belum saat ini, harusnya dipertimbangkan lagi. Maka dari itu, kami dari PKS menolak keras kenaikan harga BBM tersebut. Salah satunya, kami sudah memasang spanduk di jalan sebagai aksi penolakan kami bersama masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” ungkap Suprianto.

Baca Juga :  Herson B Aden Buka Rakor PPID 2022

Sejauh ini, tambahnya, dampak kenaikan harga BBM ini benar-benar harus disikapi. Bayang-bayang terjadi inflasi sudah barang tentu menghantui Kabupaten Kotim. Kendatipun pasar murah dilakukan oleh pemerintah daerah, namun tidak akan efektif. Mengingat anggarannya juga pasti terbatas. “Pasar murah dilakukan hanya sekali saja, dan itupun lokasinya di perkotaan. Lalu bagaimana nasib rakyat yang ada di pelosok desa,” imbuh Suprianto. (ya/red1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA