oleh

Kepala BNPT : Semangat Bela Negara Penting Untuk Amankan Konstitusi

SURABAYA, inikalteng.com – Dalam upaya memperkuat sinergi Pentahelix dengan unsur daerah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., berdialog dengan Kapolda Provinsi Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta di Kantor Mapolda Jawa Timur pada Selasa (15/3/2022).

Pentahelix hadir sebagai salah satu implementasi nyata dalam menggabungkan seluruh potensi nasional termasuk di dalamnya unsur daerah untuk membentuk kekuatan bersama melawan ideologi radikalisme dan terorisme.

Pelibatan seluruh unsur daerah terutama satuan kewilayahan harus diperkuat dengan satu tujuan yakni menjaga semangat bela negara dan mengamankan konstitusi.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Diminta Serius Awasi LPG Bersubsidi

“Kami mengembangkan program pentahelix beragam unsur, karena ideologi radikal intoleran bisa menyasar siapa saja. Maka dari itu, kita harus maksimalkan peran setiap unsur negara, termasuk Polda Jatim untuk selalu berperan menjaga semangat bela negara dan bersama kita mengamankan konstitusi,” jelasnya.

Boy Rafli menambahkan BNPT menggandeng seluruh komponen masyarakat di wilayah Jatim dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional, mulai dari unsur pemerintah, pelajar termasuk santri hingga tokoh agama.

“Dalam mempersiapkan seluruh elemen masyarakat dari ancaman aksi terorisme dan bahaya laten paham radikal terorisme, di Jatim sendiri kami bekerjasama dengan tokoh – tokoh agama dan kalangan santri. Hal ini dikarenakan suara dari ulama – ulama moderat harus lebih masif terdengar , ulama menjadi influencer yang menyuarakan Islam Rahmatan Lil Alamin. Kami mengangkat simpul – simpul Islam yang moderat,” ujarnya.

Baca Juga :  Kemenhan RI Gelar Sosialisasi dan Diseminasi Bela Negara Lingkup Pekerjaan

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jawa Timur menjelaskan program pencegahan aksi radikal terorisme di Jawa Timur.

“Media sosial saat ini sering digunakan untuk menyebar paham – paham dan ajakan ajakan yang bertentangan dengan nilai luhur Pancasila. Guna menanggulangi hal tersebut, Jawa timur sendiri menginisasi perlunya suatu badan yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov untuk memfilter informasi atau berita yang akan diterima publik yang akan beranggotakan Kabid
Humas Polda, Kepala Penerangan Kodan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),” jelasnya.

Baca Juga :  Semua Elemen Masyarakat Harus Terlibat dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme

Setiap unsur pemerintah harus fokus dengan perannya masing-masing dalam penanganan aksi radikal terorisme dan peningkatan sinergi untuk menjaga keutuhan NKRI. (adn/red4)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA