SAMPIT, inikalteng.com – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dikuasai oleh ratusan kendaraan pelangsir. Pemandangan tersebut terjadi hampir setiap hari dan mengular di sekitar SPBU, baik yang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, bahkan selebihnya. Menangani hal itu, aparat berwenang diharapkan dapat bertindak tegas.
“Kami harap pemerintah daerah bersama aparat kepolisian segera menertibkan kendaraan pelangsir yang mengantre di SPBU tanpa henti. Ulah mereka telah merugikan masyarakat umum lainnya,” ujar Mus, seorang warga Sampit kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).
Dia dan warga lainnya mengaku kerapkali kesulitan untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya, karena di sekitar SPBU selalu dipenuhi kendaraan pelangsir mulai dari mobil truk, pick up dan mobil kijang dan sejenisnya. Seperti SPBU di Jalan Pelita, Bundaran Samekto, Jalan Tjilik Riwut Km 8, dan di Kota Besi, mulai pagi hingga sore hari selalu penuh antrean pelangsir.
“Itu SPBU secara tidak sengaja saya pantau saat kebetulan lewat. Belum lagi SPBU lainnya, pasti sama saja kondisinya,” ujar Mus.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi I DPRD Kotim SP Lumban Gaol meminta kepada pemerintah daerah supaya turun ke lapangan untuk melihsr langsung situasinya. Soal pelangsir BBM ini, sudah tidak asing lagi dan memang sulit untuk menghilangkannya.
“Karena itu, saya meminta kepada pengelola SPBU supaya lebih mengedepankan atau memprioritaskan mobil-mobil pribadi terlebih dahulu. Jangan sampai disuruh ikut antre. Mobil pribadi harus diutamakan pelayanannya, jangan bilang habis ketika akan mengisi BBM,” tuturnya.(ya/red1)
Komentar