oleh

Pemkab Mura Hadiri Forum Nasional Stunting Secara Virtual

PURUK CAHU, inikalteng.com – Wakil Bupati Murung Raya (Mura) Rejikinoor didampingi Sekda Hermon, Kepala DISDALDUK KBP3A Lynda Kristiane serta pejabat terkait mengikuti secara virtual acara Forum Nasional Stunting Tahun 2021 yang digelar oleh Tanoto Foundation bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Selasa (14/12/2021). Kegiatan bertempat di aula A kantor Pemerintah Kabupaten Mura.

Pada acara yang bertajuk Komitmen dan Aksi Bersama untuk Membangun Strategi Efektif dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia ini, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menekankan kembali bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan angka prevalensi stunting.

Wapres mengatakan bahwa pada Agustus 2021 yang lalu, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Baca Juga :  Pemkab Mura Bahas Terkait Progres Pekerjaan Listrik Desa

“Substansinya mengadopsi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs). Kita harap prevalensi stunting sudah nol di negara kita,” imbuh Wapres.

Untuk itu Wapres mengajak seluruh pihak terkait untuk mulai berinvestasi pada intervensi gizi sejak saat ini. Ia pun meyakinkan bahwa investasi gizi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, penanganan kasus stunting harus dikeroyok bersama-sama. Begitu kata Muhadjir saat menyampaikan keynote speechnya pada acara Forum Nasional Stunting 2021.

Baca Juga :  Rombongan Bupati Bengkayang Disambut Prosesi ‘Ngehak Hompong’

“Tidak bisa hanya melibatkan kementerian dan lembaga, termasuk tidak cukup ditangani provinsi dan kabupaten/kota. Namun harus melibatkan kekuatan rakyat semesta dalam perang melawan stunting,” kata Muhadjir.

Sedangkan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, BKKBN berkomitmen untuk mencapai target 14 persen angka stunting di tahun 2024, yang saat ini berada di angka 27,7 persen. BKKBN sudah membuat terobosan atau inovasi untuk penurunan stunting yaitu dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).

“Jadi stunting itu dimulai dari keluarga, pendekatan melalui keluarga dimana tim pendamping keluarga itu ada 3 unsur yaitu dari Kesehatan atau Bidan, Tim Penggerak PKK dan Kader-kader yang ada di daerah,” kata Hasto.

Baca Juga :  Jaga Stabiltas Harga Bahan Pokok, Pemkab Mura Gelar Pasar Murah di 10 Kecamatan

Usai mengikuti acara, Wabup Mura Rejikinoor menekankan penanganan stunting di Kabupaten Mura dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan semua stakeholder. Termasuk di antaranya melalui kegiatan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat).

Stunting ujarnya merupakan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, anak stunting cenderung lebih kerdil di banding anak seusianya.

“Acara Forum Nasional Stunting tahun 2021 yang telah kita ikuti bersama ini sangat bermanfaat sebagai pencerahan dan masukan untuk daerah. Stunting tidak hanya menjadi tugas bidang kesehatan saja tetapi menjadi tugas kita semua,” pungkas Rejikinoor. (dy/red4)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA