oleh

Penunjang Pendidikan di Kotim Harus Jadi Perhatian

SAMPIT – Meningkatnya kasus pandemi Covid-19 di Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa hari belakangan ini, dinilai membuat dunia pendidikan di Kotim kembali terganggu. Terutama berkaitan dengan sistem penerapan belajar, yang mana sistem daring (dalam jaringan) atau online, masih belum bisa dimaksimalkan.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim H Suprianto mengatakan, kondisi seperti ini selain dihadapkan dengan masih banyaknya wilayah atau desa yang memiliki fasilitas pendidikan alakadarnya tanpa didukung jaringan internet yang baik, di masa pandemi ini juga menimbulkan menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat. Ini harus mendapat perhatian serius pemerintah.

Baca Juga :  PBS Tak Berdayakan Tenaga Kerja Lokal Bisa Disanksi

“Kalau daerah perkotaan mungkin bisa saja, tetapi kalau menerapkan sistem daring di mana letak desa di Kotim ini terbagi di tiga wilayah, dan kita ketahui ada yang belum tersentuh jaringan internet, maka pengoperasian androidnya juga belum tentu dipahami. Ini harus menjadi perhatian pemerintah, ditambah lagi ekonomi orang tua murid tidak stabil, jelas mereka sangat kesulitan untuk membeli handphone android,” ungkap Suprianto di Sampit, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga :  Legislator Ini Siap Jadi Penjamin Hukum 12 Warga Ramban

Legislator PKS ini menilai, minimnya perhatian, kebijakan dan solusi dari pemerintah bagi dunia pendidikan di daerah ini, menjadi kendala tidak terkelolanya sumber daya manusia dengan baik. Karena sistem sekolah online, juga harus dibarengi dengan komunikasi yang intens, agar tidak menjadi sekolah liburan berkepanjangan bagi siswa.

Baca Juga :  Rekapitulasi Suara di Kecamatan Cempaga Hulu Sempat Ricuh

“Hemat saya, dalam situasi seperti sekarang ini memang sudah selayaknya penerapan sistem belajar dilakukan secara daring. Akan tetapi, apakah semua guru kita di daerah ini paham sistem itu dan mampu menerapkannya? Apakah siswa juga mampu dan mengerti? Dan yang paling terpenting, jangan sampai sistem ini justru menumbuhkan rasa malas bagi anak-anak kita ke depannya,” jelas Suprianto.(red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA