oleh

Persiapan Pelaksanaan UCI MTB 2023 Masuk Tahap Finishing

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rahmad Nasution Hamka mengatakan persiapan pelaksanaan UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023 sudah memasuki tahap finishing.

“Tinggal panggung utama dan merapikan lintasan balap. Semoga beberapa hari ke depan seluruh persiapan sudah siap semua,” katanya, Selasa (7/11/2023).

Rahmat menuturkan, dalam pergelaran UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023 di Kota Palangka Raya nanti akan diikuti oleh ratusan top rider dari 60 negara.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Buka Pasar Murah di Muara Teweh

“Pelaksanaan UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023 kali ini berbeda dengan UCI Mountain Bike Eliminator World Cup 2022. Kalau di tahun lalu itu world cup, yang kali ini adalah world championship,” jelasnya.

KESIAPAN. Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmad Nasution Hamka bersama Direktur Pamobvit Polda Kalteng Kombes Pol M Rifai saat memantau kesiapan arena di lokasi kegiatan, Selasa (7/11/2023). Foto: Nopri

Sementara itu, terkait dengan lintasan balap tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan UCI Mountain Bike Eliminator World Cup 2022 tahun lalu, hanya saja lintasan berbelok dikurangi  para rider dapat lebih leluasa dalam bertanding.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Bersama Pengurus ICMI Salat Tarawih Bersama

“Kalau dulu lebih banyak tikungan, sekarang ini track lurusnya kita perbanyak. Karena kita ingin di track lurus itu mereka adu cepat,” pungkasnya.

Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Kalteng Kombes Pol M Rifai mengatakan, pihaknya telah melakukan penilaian risiko (risk assessment) terhadap ancaman bahaya untuk pelaksanaan UCI MTB Eliminator World Championship 2023 ini.

“Saat ini kita mencoba melihat apa saja yang sudah disiapkan panitia untuk mengantisipasi itu. Nanti kita akan bersama-sama untuk memberikan masukan terkait menyiapkan antisipasi terhadap ancaman bahaya itu,” katanya.

Baca Juga :  5.677 Warga Kapuas Telah Terima BPUM Senilai Rp2,4 Juta

Dijelaskan, risk assessment tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kejuaraan dunia balap sepeda gunung tersebut dapat terlaksana dengan nyaman, selamat, dan aman sampai dengan para peserta kembali ke negaranya masing-masing. Termasuk bagaimana kesiapan untuk mengantisipasi apabila ada peserta atau penonton yang mengalami kecelakaan di area lokasi kejuaraan.

Penulis : Nopri
Editor : Zainal

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA