MENTANGAI – Meski saat ini masih memasuki musim penghujan. Namun upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi perhatian serius pihak PT Industrial Forest Plantation (PT IFP).
Dengan menggandeng Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan Daerah Operasi Manggala Agni Kalimantan, PT IFP menyelenggarakan pelatihan Regu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla).
Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 18 hingga 19 Februari 2020 tersebut diikuti 30 karyawan PT IFP. Pelatihan tersebut diselenggarakan di areal PT IFP, Estate Lahei, Kapuas.
Estate Manager PT IFP Yustinus Sarono mengatakan, saat ini Brigade Dalkarhutla PT IFP terbagi kedalam enam tim yang terdiri dari 15 orang per regu yang semuanya karyawan PT IFP.
“Pelatihan secara internal sudah dilakukan namun masih belum cukup, maka perlu pelatihan yang lebih detail lagi,” kata Sarono, kepada inikalteng.com, Jumat (21/2/2020).
Pelatihan Brigade Regu Dalkarhutla gelombang 1 ini diikuti 30 orang peserta. Diupayakan pelatihan serupa dilanjutkan gelombang 2, agar seluruh tim bisa mendapatkan materi strategi pengendalian dan pencegahan kebakaran.
“Peserta pelatihan terdiri anak-anak muda yang memang memiliki semangat tinggi. Tapi, mereka tetap membutuhkan bimbingan secara profesional. Sehingga nanti mampu mengendalikan dan memadamkan api dengan selamat. Karena tanggung jawab kami selain di daerah perusahaan juga di daerah luar perusahaan. Hal ini membutuhkan sinergritas dari semua pihak,” kata Sarono.
Ditempat yang sama, Humas PT IFP Bakti Yusuf Irwandi menambahkan, Regu Dalkarhutla PT IFP merupakan wujud dari gerakan partisipatif perusahaan dan bentuk kepedulian pada kebakaran hutan, sekaligus menjalankan instruksi Presiden RI untuk melakukan pencegahan kebakaran sejak dini.
Setelah pelatihan, jajaran PT IFP akan membangun komunikasikan dan mengkoordinasikan dengan aparat desa dan masyarakat di desa sekitar areal perusahaan. Nanti, PT IFP bersama-sama membentuk kelompok masyarakat peduli Karhutla.
“Selain itu, kami juga menyosialisasikan dampak dan bahaya kebakaran,” kata Bakti Yusuf Irwandi.
Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Wilayah (DAOPS) II Kapuas Aswaludin dalam sambutannya menegaskan pencegahan kebakaran hutan menjadi prioritas nasional.
“Setiap tahun Presiden menyampaikan agar kebakaran jangan sampai terjadi. Karena itu, perlu disiapkan SDM penanganan karhutla. Instruksi Presiden RI sangat jelas, agar kita melaksanakan pencegahan, bukan pemadaman,“ kata Aswaludin.
Ia menjelaskan, salah satu upaya pencegahan karhutla adalah dengan pelatihan seperti ini, peserta pelatihan akan menjadi mitra pihaknya untuk bersama bergerak mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan kedepan.
Menurut Aswaludin, peserta pelatihan ini nanti akan berkaloborasikan melakukan patroli di daerah kerja Lahei Mangkutup dan sekitar desa yang daerahnya rawan kebakaran. Ada tiga proritas yang harus dilakukan Regu Pengendalian ini, yaitu pencegahan kebakaran, pemadaman kebakaran, dan penanganan pasca kebakaran.
“Semua peserta latih harus mampu menguasai ke tiga komponen ini,” katanya.
Aswaludin mengharapkan dari pelatihan ini, bisa dilahirkan satu atau dua yang profesional dan punya keahlian khusus di bidang Karhutla.
“Mereka bisa kami upayakan untuk mendapatkan Bimbingan Teknis (Bimtek) Analisis Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK),” kata Aswaludin.
Tidak hanya itu, kata Aswaludin, peserta pelatihan bisa menggunakan aplikasi menetapkan status siaga pencegahan kebakaran dalam skala kecil di lingkup perusahaan dengan melihat peringkatnya.
“Kita bisa menganalisa status yang disesuaikan dengan keadaan cuaca,” tambahnya.
Pelatihan tersebut hadiri Haris Piyorio dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kapuas Tengah beserta Tim Trainer Dalkarhutla, Iptu Kiryanta, KBO Satsabhara Polres Kapuas dan Asiamsul dari Kodim 1011/Kuala Kapuas. (red)
Komentar