Rektor UPR RDP dengan Komisi X DPR RI

PALANGKA RAYA – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi, menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI bersama berbagai universitas ternama lainnya di Indonesia, menggunakan media google meet, langsung dari Ruang Kerja Rektor UPR, Senin (20/4/2020).

Didampingi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UPR Dr dr Syamsul Arifin, Andrie Elia dihadapan Anggota Komisi X DPR RI menyampaikan sejumlah kebijakan yang diambil dalam menghadapi dampak Pandemi Covid-19 di lingkungan kampus. Kebijakan itu, terdiri dari kebijakan pendidikan dan pemanfaatan penelitian di Perguruan Tinggi terkait dampak Pandemi Covid-19 yang dilakukan FK UPR.

Baca Juga :  MTQ XI Pulpis Resmi Ditutup

Dalam kebijakan pendidikan, dari aspek finansial, UPR telah membantu kelancaran proses pembelajaran daring. Terutama untuk kelompok mahasiswa tertentu adalah memberikan bantuan kouta internet 10 Gb per bulan per mahasiswa, untuk 6.048 mahasiswa.

Kemudian dari aspek non finansial, Rektor UPR telah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Rektor Nomor 690/UN24/LL/2020, tanggal 8 April 2020, tentang Panduan Umum Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 UPR Selama Masa Pandemi Infeksi Covid-19. Dalam surat itu, diatur tentang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan lainnya.

Sementara dari sisi pemanfaatan penelitian di Perguruan Tinggi terkait dampak Pandemi Covid-19, UPR telah melakukan penelitian Non Virologi. Penelitian yang dilaksanakan, menggunakan pendekatan survei deskriptif epidemiologi untuk mengidentifikasi tingkat risiko penularan infeksi Covid-19 di lingkungan UPR.

Baca Juga :  Mutu Pendidikan dan Kesehatan Masih Rendah

Dengan pertimbangan, jika universitas dapat melakukan kewaspadaan dan pencegahan penularan Covid-19, berarti juga dapat membantu Pemda dalam gerakan melawan Covid-19 di Palangka Raya dan Kalteng pada umumnya. Adapun penelitian yang dilakukan, yakni survei penilaian faktor risiko Covid-19.

Dari hasil survei terhadap 2.577 responden di lingkungan kampus UPR secara daring melalui google form, pada 6 sampai 12 April 2020, didapati hasil tingkat risiko rendah sebesar 88,94 persen dari 2.292 responden.

Baca Juga :  Program Jaksa Masuk Sekolah Jadikan Pelajar Melek Hukum

Selain itu, tingkat ririko sedang 10,94 persen dari 282 responden, dan risiko tinggi sebesar 0,2 persen dari 3 responden. Dengan risiko tinggi adalah 1 dari kelompok mahasiswa, dan 2 dari kelompok tenaga kependidikan.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Ketua Kagama Kalteng ini, FK UPR khususnya melalui Laboratorium Komunitas membuat beberapa video edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 untuk kalangan Civitas Akademika dan masyarakat Kalteng pada umumnya, yang dibagikan secara daring melalui berbagai media yang ada.

Sedangkan pemanfaatan lain laboratorium dalam melawan Pandemi Covid-19, yakni di Laboratorium Medik Basah FK UPR dilakukan pembuatan hand sanitizer dan disinfektan, Laboratorium Terpadu UPR membuat hand sanitizer, serta di Laboratorium Teknik FT UPR dilakukan pembuatan bilik disinfektan. (il)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA