SAMPIT, inikalteng.com – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson meminta pihak Dinas Pendidikan Kotim untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar saat ini. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar itu berlangsung tengah terjadinya peningkatan kasus pasien Covid-19.
“Seperti kita ketahui saat ini sedang dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini harus dievaluasi oleh Dinas Pendidikan Kotim apakah dibatasi lagi atau dilakukan dengan sistem daring, paling tidak untuk beberapa hari ke depan,” kata Rinie, Jumat (11/2/2022).
Diingatkan bahwa sekolah rentan menjadi klaster penularan Covid-19 jika tidak dilakukan pembatasan. Apalagi jika melihat dari penularan yang belakangan ini terjadi, sangat memungkinkan sekolah jadi klaster baru. “Lebih baik kita cegah dulu daripada terjadi peningkatan kasus berkepanjangan ini. Paling tidak, kita harus ikuti arahan dari Satgas bahwasanya trend kenaikan kasus ini mesti dicegah dengan mengurangi pertemuan-pertemuan dan berkumpul dengan banyak orang,” ujar Rinie.
Namun, tekannya, jika sementara waktu ini mau tidak mau harus tetap dilaksanakan PTM, maka harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, PPKM mikro memang harus dilakukan untuk mengawasi dan membatasi kegiatan yang berpotensi menjadi klaster penularan baru. ”Apapun intinya, arahan dari pemerintah kita harus dukung. Karena semuanya untuk mencegah dan menanggulangi kenaikan angka Covid-19 di daerah,” kata dia.
Terkait apakah itu varian baru atau tidak, Rinie menegaskan, bahwa persoalannya bukan varian barunya, namun Covid-19 tersebut masih ada dan harus diwaspadai. “Terkait itu Omicron atau bukan, yang pasti kita sebagai masyarakat wajib waspada dan menjaga diri beserta keluarga,” tegasnya. (ya/red1)
Komentar