PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Sekda Kalteng H Nuryakin menyebutkan, strategi pengendalian inflasi harus lebih dimaksimalkan. Bahkan dalam menekan inflasi di daerah, Pemprov Kalteng telah melaksanakan Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah di seluruh wilayah Kalteng.
Pernyataan itu, disampaikan H Nuryakin, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian secara virtual, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (28/11/2022).
Usai Rakor, Sekda Kalteng H Nuryakin, mengatakan, rapat itu rutin dilakukan Kementerian Dalam Negeri. “Dalam menekan inflasi, kita sudah melakukan Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah. Kemarin juga kami ke Kotawaringin Timur untuk mengecek ketersediaan pangan, dan sampai saat ini stok kita relatif tersedia dan stabil, cukup sampai tiga bulan ke depan,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini Kalteng masih berada di 15 besar inflasi nasional. Untuk itu dia meminta hal tersebut tetap menjadi perhatian bersama, dan mengajak pemangku kepentingan terkait berupaya memaksimalkannya.
“Kita harapkan bahwa strategi jangka menengah dan jangka panjang yang sudah kita lakukan itu, bisa lebih dimaksimalkan,” pungkasnya.
H Nuryakin, menjelaskan, penyelenggaraan Pasar Penyeimbang merupakan upaya jangka pendek untuk menjaga daya beli masyarakat yang terdampak, karena kenaikan harga BBM dan inflasi. Selain itu, Pemprov Kalteng juga melakukan aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH untuk jangka menengah dan jangka panjang, yang akan dimulai pada lokasi Jalan Tjilik Riwut Km 38 dengan luas lahan sekitar 30 hektar.
Sebelumnya, Mendagri RI Tito Karnavian dalam Rakor, menuturkan, potensi perkembangan harga pada November 2022 dipengaruhi beberapa aspek. Potensi inflasi pada November 2022 terus bertambah, karena tren kenaikan adanya momen menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tito berharap, seluruh Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan terkait dapat bersinergi dan berkolaborasi bersama menghadapi dan mengantisipasi inflasi di wilayah masing-masing.
“Kami akan terus memantau situasi inflasi di daerah-daerah, agar dapat membuat kebijakan yang tepat dan sesuai dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah,” pungkasnya. (ka/red2)