PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar pelatihan digital marketing produk olahan purun kepada masyarakat di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kapasitas kelompok pengrajin purun,” kata Ketua TPM UPR, Saputra Adiwijaya, Senin (23/9/2024).
Saputra menjelaskan, purun ini merupakan tanaman liar lahan gambut yang dapat diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti tas, tikar dan peralatan rumah tangga.
Meski produk tersebut memiliki potensi besar, pemasaran tradisional yang selama ini dilakukan masih menjadi kendala bagi para pengrajin untuk memperluas pasar mereka.
“Pelatihan ini untuk membekali peserta dengan keterampilan digital marketing, mencakup cara membuat akun media sosial untuk bisnis, konten promosi serta penggunaan marketplace dan platform e-commerce untuk meningkatkan penjualan,” tuturnya.
Sebagai narasumber dosen Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Palangka Raya, Ida Bagus Suryanatha menyampaikan strategi digital marketing kini menjadi kunci utama dalam mengembangkan usaha kecil menengah terutama di daerah yang masih memiliki keterbatasan akses pasar.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, kami berharap masyarakat disini bisa mempromosikan produk olahan purun mereka tidak hanya wilayah Pulang Pisau, tetapi juga ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tumbang Nusa, Lily menyambut baik pelatihan digital marketing sangat penting bagi masyarakat yang ingin berinovasi dan memajukan ekonomi desa.
“Kami berharap produk olahan purun dari Desa Tumbang Nusa semakin dikenal luas dan mampu meningkatkan ekonomi desa,” harapnya.
Dengan adanya program pemberdayaan ini, Lily barharap para pengrajin mampu mempraktikkan pengetahuan yang didapat untuk memperkuat posisi produk purun mereka pada pasar digital dan meningkatkan taraf hidup.
“Melalui pelatihan ini masyarakat dapat dengan mudah mempromosikan produk yang mereka olah yang akhirnya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa,” tutupnya.
Penulis : Nopri
Editor : Zainal
Komentar