PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi menegaskan, wisuda bukanlah purna tugas untuk berhenti belajar. Namun sebaliknya, ilmu yang sudah didapatkan di kampus akan dilanjutkan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin kompleks ke depan.
“Saya yakin, prestasi dan potensi unggul daudara selama belajar di Universitas Palangka Raya, ke depan dijawab dan dibuktikan dengan sukses yang saudara raih,” ucap Andrie Elia dalam sambutannya pada Pembukaan Wisuda UPR Periode Agustus Tahun 2021 secara daring, Sabtu (28/8/2021).
Kali ini, UPR melaksanakan wisuda dengan jumlah wisudawan wisudawati sebanyak 1.316 orang, terdiri atas Pascasarjana dan Sarjana.
Dikatakan Rektor, walaupun di tengah pandemi covid-19, dengan kepemimpinan yang transparan, akuntabel dan sinergis, UPR telah berhasil meningkatkan kemajuan. Indikator keberhasilan itu di antaranya pada tahun 2021 anggaran meningkat sangat signifikan. Anggaran tersebut termasuk dana SBSN yang didapatkan dalam dua tahun untuk membangun gedung 7 lantai, dan tahun 2021 mendapat anggaran pembangunan gedung kembar 6 lantai untuk kuliah terpadu.
“Kemuudian, adanya perencanaan dan pembangunan infrastuktur yang masif, seperti Kampus Kebun Raya, Gedung Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut, Gedung Kuliah Terpadu dan Peat Techo Park,” jelasnya.
Selain itu, status akreditasi prodi yang meningkat tajam, dari 54 Prodi yang ada, dua Program Studi Akreditasi A, 36 Prodi lainnya ber-akreditasi B, dan re-akreditasi prodi lainnya masih dalam proses pengusulan. Peminat untuk berkuliah di UPR mengalami peningkatan cukup besar. Tahun ini mahasiswa baru peminat UPR yang sudah registrasi mencapai 3.000 orang, dan selebihnya dalam proses registrasi.
Indikator berikutnya adalah tingkat kepercayaan pemerintah dan masyarakat yang semakin besar kepada UPR. Bahkan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/Marivest menggandeng UPR dalam memberi bimbingan teknis bagi petani milenial untuk program food estate (lumbung pangan) di Kalteng, dan pendampingan untuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dalam mendukung Program Pemberdayaan Ekonomi Nasional se-Kalteng.
“Oleh karena itu, saya mengimbau para wisudawan untuk tidak pulang kampung, tetapi mari mendaftarkan diri mengikuti bimbingan teknis untuk menjadi petani milenial. Saya yakin saudara akan mampu berkiprah dan terus berkembang mewujudkan potensi diri dan menjadi SDM unggul dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045,” kata Andrie Elia. (*/red)
Komentar