MUARA TEWEH – Di tengah terpaan Pandemi Covid-19, pemerintah telah menganjurkan warga agar wajib menggunakan masker saat berada di luar rumah. Namun ternyata anjuran itu tidak diikuti banyak masyarakat, salah satunya di kabupaten Barito Utara (Barut), dengan alasan kesulitan mendapatkan masker.
“Saya tidak memakai masker, karena memang tidak punya. Kalaupun ada, harganya mahal. Katanya ada pembagian masker, tapi saya tidak pernah terima,” tutur Beno, warga Muara Teweh, Kamis (16/4/2020).
Dikonfirmasi, Lurah Melayu Reddy Wahyu Nugraha, mengaku masyarakat masih membutuhkan masker. Sebab saat ini, barang tersebut tergolong langka.
“Menyikapi sulit dan mahalnya masker, kami dari Kelurahan Melayu bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membantu masyarakat mendapatkan masker. Ada sekitar 400 masker yang sedang dalam proses, di Ronagy Tailor. Itu akan segera kami bagikan kepada masyarakat di Kelurahan Melayu,” sebutnya.
Bantuan tersebut, tambah Reddy Wahyu Nugraha, akan dibagikan kepada warga yang masih melaksanakan aktivitas di luar rumah demi menyambung hidup, seperti tukang ojek, tukang sampah, tukang becak, dan lainnya.
Berdasarkan pantauan awak media, di sekitar Bundaran Buah, Kamis siang, cukup banyak pengendara dan penumpang kendaraan roda dua yang melintas tidak mengenakan masker. Padahal imbauan, sosialisasi, pemasangan spanduk, dan baliho dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya sudah disampaikan sejak minggu kedua Maret 2020 lalu. (red)